Sebagai seorang yang idealis, aku cukup menerapkan konsep yang idealis juga di moment nikahanku 2018 lalu. Intinya aku ingin acara nikah yang kudesain ini beneran dari persiapan dan ide pribadi. Sehingga aku bisa puas rasanya mewujudkan dream wedding yang kuinginkan. Acara resepsiku waktu itu di hari minggu, 18 Maret 2018. Aihh.. waktu dan tanggal yang cantiklah menurutku. Jadi, ketemunya tanggal itu adalah karena bulan spesial menurutku. Ketemunya tanggal 18 adalah hari minggu yang notabene cukup kosong bagi sebagian orang. Ketemunya angka 18 sebenarnya tidak sengaja dan celetukan calon suami waktu itu.
Jika tanggal nikahku 18 03 18 ini disebut filosofis sebenarnya aku mempunyai artiannya sendiri. 18 bagiku adalah simbol kesempurnaan, sebab angka 1 dan angka 8 jika digabungkan akan menghasilkan angka 9. Itu berarti adanya aku dan suami dipertemukan adalah untuk mewujudkan kesempurnaan. Aku dan suamiku ditemukan untuk saling menyempurnakan satu sama lain. Jika angka 3 di tengah sebagai bulan lahirku dan juga sebagai angka yang mengandung filosofi. Tiga adalah penjumlahan antara Allah, aku dan dia. Aku dan suamiku dipertemukan oleh Allah sebagai sebuah takdir yang harus dijalani dan disyukuri.
Well, menuju tanggal 18 maret 18 adalah hari yang cukup sibuk dan mendebarkan. Aku mulai penyiapan pernikahan sebenarnya sejak Januari 2018. Mulai dengan mengumpulkan daftar vendor yang kubutuhkan dan sekaligus juga membuat anggaran pernikahan. Budget pernikahan yang kutetapkan di awal tahun itu adalah sekitar 50 juta rupiah saja. Aku kemudian juga berfikir pos pengeluaran mana yang sebenarnya bisa dihemat agar tidak terlalu besar pengeluaranku.
Memang aku diskusi cukup banyak dengan calon suamiku ini berkait konsep pernikahan seperti apa yang akan kita pakai. Apakah di rumah atau sewa gedung di laur atau yang lainnya. Akhirnya kita putuskan untuk menyewa gedung yang ada di dekat rumah. Pertimbangannya adalah waktu itu masih musim hujan,takutnya jika hajatan ada di rumah nanti tamu kehujanan. Sehingga pilihan gedung pertemuan dekat rumah yang ada menjadi venue atau tempat kita walimahan. Aku juga menggandeng Wedding organizer temenku yang baru aja dia launching dan memintanya membantuku. Aku tidak menyerahkan sepenuhnya konsep dan teknis nikahan yang akan kujalani. Tetapi secara konsep, budget dan alur nikahan aku sudah tentukan dan sisanya temenku yang menjalankan di hari H teknis.
Aku menghubungi Cemara Catering dan sekaligus Wedding organizer yang mana ownernya adalah temenku.. Untuk beberapa hal dan pekerjaan berkait desain aku emang sudah langganan dengan Daniz temenku satu ini. Selanjutnya aku juga menghubungi temanku yang punya usaha souvenir nikah untuk membuatkan totebag. Totebag kupilih karena fungsinya dan juga keawetannya yang bisa bertahan lama. Totebag atau tas kali ini kubuat agak berbeda dan sebenarnya sekaligus kugunakan untuk promosi brand travel agent yang kukelola. Oiya souvenir nikah Butterfly punya temanku inilah yang sangat baik memenuhi pesananku sesuai keinginan.
Yang lainnya adalah ada vendor rias yang kupakai, karena kenalan dengan ibukku. Selanjutnya sebenarnya aku juga pesan baju nikah atau wedding dress di temanku. Walaupun akhirnya tidak kupakai karena aku merasa kurang begitu cocok. Sound system, MC, gedung adalah memberdayakan apa yang ada di dekat rumahku. Jadi, semuanya emang murni untuk memaksimalkan penggunaan jaringan yang ada di sekitar. Ada kepuasan sendiri sih sebenarnya ketika kita bisa mengalokasi dan mengakomodasi potensi sekitar. Kupikir daripada menyewa dan menggunakan vendor lain mengapa tidak memberdayakan rekan sendiri. Fotographer Kagayaku juga kuambil dari sepupuku sendiri yang selama ini profesinya sebagi tukang potret nikahan dan tour.
Rangkaian acara nikahan yang kuusung ini juga sangat singkat dan sederhana. Aku menginginkan acara walimah sudah selesai di jam12.00 siang maksimal jam 13.00. Agar kita tidak ketinggalan waktu shalat. Sekaligus juga agar kita tidak terlalu kecapekan dan kelelahan. Yang paling penting juga adalah aku punya idealisme memisahkan tamu laki-laki dan tamu perempuan. Agar terjaga konsep walimahan yang syari. Pada akhirnya karena aku sewaktu hari H menggunakan jasa Wedding organizer temenku maka aku cukup banyak konsultasi dengannya. Aku membutuhkan dia di hari H nikahanku sebagai koordinator acara yang memastikan semua berjalan sesuai rencana. Akhirnya dalam sistem pembayaran aku juga menetapkan profesional. Yakni ada managemen fee sekitar 5% yang kubagi dari total tender yang kuberikan padanya. Untuk urusan catering, dekorasi, panggung, meja dan kursi serta sound dan MC memang kuberikan pada Dizy Wedding Organizer. DIzzy WO ini satu managemen dengan Cemara Catering tadi.
Leave a Reply