Halo sobat traveler dan para pecinta negeri, ada yang tahu gak kalau di Jogja ada sebuah museum yang unik dan edukatif banget serta gak bikin bosen dan betah banget jika kalian berada atau pun mengunjungi museum ini. Namanya Museum History Of Java. Pada umumnya dan banyak kesan yang terdengar kalau mengunjungi sebuah museum itu bikin bosen dan jenuh. Tapi di Museum History Of Java ini sangat berbeda dengan museum yang lainnya yang ada di Jogja. Museum History Of Java berlokasi di Jl.Parangtritis KM 5.5 Tarudan, Bangunharjo, Sewon, Bantul. Dulunya Museum History Of Java ini merupakan sebuah kafe yang berbentuk pyramid dan kemudian kafe ini di jual oleh pemiliknya dan di beli oleh Bapak Reno Halsamer dan di jadikannya kafe ini menjadi sebuah museum kekinian dan canggih pula. Bapak Reno H ini merupakan seorang yang memiliki kurang lebih 6 museum yang ada di Jawa, salah satunya Museum History Of Java yang di kelola oleh istrinya yaitu ibu Elly T Halsamer.
Museum History Of Java ini memiliki bentuk bangunan pyramid yang sebenarnya melambangkan bentuk sebuah gunungan atau tumpeng yang menjadi ciri khas Jawa. Museum History Of Java ini mengangkat sebuah sebuah sejarah dan budaya di pulau jawa dan di kembangkan melalui konten – konten yang modern. Di Museum History Of Java ini mempunyai beberapa ruangan inti yang memiliki konsep yang berbeda – beda.
Beberapa ruangan inti di Museum History Of Java
- Ruang Teater
Di ruang teater ini merupakan sebuah ruangan yang akan menayangkan sebuah film atau video yang menjelaskan tentang asal usul terbentuknya bumi dan khusunya pulau jawa serta adanya manusia purba. Setelah itu juga akan ada sedikit penjelasan dari seorang pemandunya. Di ruangan ini juga terdapat gambar – gambar serta penjelannya, gambar ini juga bisa di buat seperti hidup atau pun bergerak dengan menggunakan sebuah aplikasi milik Museum History Of Java yang bisa di download menggunakan ponsel wisatawan. Penggunaan aplikasi ini juga cukup gampang, hanya dengan menscan kode qr yang ada pada gambar dan nantinya gambar yang di scan akan muncul dan seolah – olah hidup. Biasanya banyak sekali wisatawan yang menyukai adanya teknologi yang di gunakan di Museum History Of Java ini.
- Ruang Koleksi
Ruang koleksi ini berisi benda – benda peninggalan sejarah pada masa kerajaan jaman dahulu dan juga budaya manusia pada jaman dahulu. Mulai dari alat pertanian jaman dahulu, mainan anak jaman dahulu, patung – patung kepercayaan, dan masih banyak lagi. Di dalam ruangan ini terdapat benda – benda peninggalan sejarah pada masa kerajaan jaman dahulu yang masih asli dan masih terbentuk. Di ruang teater ini wisatawan juga akan di pandu dan di jelaskan dengan baik oleh story teller mengenai sejarah dan cerita serta kejelasan dari benda – benda peninggalab sejarah tersebut. Ruang kolesi di Museum History Of Java ini terdapat 5 lorong dengan pembagian peninggalan dari kerajaan nya masing – masing. Untuk lorong terakhir dari ruangan kolesi ini terdapat peninggalan warisan budaya seperti keris, wayang golek, wayang kayu, batik, dan topeng.
- Ruang Pavilion
Ruangan ini berisi peninggalan benda – benda kraton yang masih asli dan masih bagus – bagus banget. Namun, untuk benda – benda peninggalan dari kraton ini tidak boleh di ambil gambar atau foto maupun video. Dengan alasan takut akan ada yang menjiplak benda – benda milik kraton ini. Di ruangan ini juga akan di ceritakan sejarahnya oleh story teller mulai dari kerajaan – kerajaan kraton, sumbu filosofis Jogja dan juga benda – benda peninggalannya. Di tengah – tengah ruangan ini terdapat sopt foto yang berlatar belakang wayang yang super eksotis banget. Wisatawan juga di perbolehkan meminjam wayang untuk foto.
- Ruang 3d
Nahh, untuk di ruangan ini nanti wisatawan akan si suguhkan film tiga dimensi yang seru abis. Film ini menceriitakan tentang kisah seekor ibu dinasaurus yang sayang banget sama anaknya. Saat menonton film tiga dimensi wisatawan juga akan di kenakan memakai kacamata tiga dimensi yang sudah di sediakan oleh pihak pengunjung. Seru banget kan hehe.
- Ruang Diorama
Ruangan ke lima ini merupakan ruangan yang berisikan spot – spot foto yang edukatif banget. Spot foto yang di suguhkan di ruangan ini merupakan tiga dimensi ala jaman dahulu dan juga di lengkapi dengan aktribut atau pakaian dan kelengkapan yang di gunakan saat berfoto. Di Museum History Of Java ini juga menyediakan fotografer yang biasanya mengambil foto para wisatawan, jadi gak usah bingung nanti yang fotoin siapa hehe.
- Little Malioboro
Nahh di little malioboro ini merupakan ruangan terkahir dan akhir perjalanan dari Museum History Of Java. Di litte malioboro ini terdapat bangunan yang mirip di malioboro Jogja. Biasanya para wisatawan menggunakan little malioboro ini sebagai sopt foto yang instragmable. Keren banget yah bisa serasa di malioboro juga, padahal Cuma liburan di museum.
Seru banget kan kalo mengisi liburan ke Museum History Of Java, bisa menonton film, berfoto, menambah wawasan lagi. Gak bosen deh pokoknya kalo liburan ke sini. Untuk ingin membeli oleh – oleh buat yang di rumah gak perlu jauh – jauh ke Malioboro, karena di samping kanan Museum History Of Java ini terdapat pusat oleh – oleh ala semarangan dan jogja juga. Nah, jangan lupa mampir ke Museum History Of Java saat liburan ke Jogja.
Leave a Reply