Magnet rezeki adalah sebuah istilah atau rumusan mencari solusi terutama dalam hal rezeki ala islam dan ala therapy langit. Magnet rezeki digaungkan dan dipopulerkan oleh ustadz Nasrullah sebagai hasil dari perjalanan hidupnya selama ini. Beliau sendiri sudah mengalami, mempraktekkan dan membuktikan sendiri rumusan magnet rezeki ala ustadz Nasrullah. Allah swt sudah menjamin rezeki kita selama hidup di bumi ini. Batasan rezeki yang bisa dijemput oleh Allah ini sejatinya tidak terbatas dan bisa dijemput sebanyak mungkin tanpa batas jika Allah izinkan. Ada yang mengatakan bukankah rezeki sudah ditetapkan sebagaimana Allah menetapkan ajal, jodoh, surga dan neraka? Memang benar rezeki sudah ditakar, tapi apakah kita sudah tahu berapa takaran rezeki yang Allah akan berikan kepada kita.
Takaran rezeki orang-orang yang beriman ada di surat An Nur : 55 dalam Alquran. ” Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh, akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”.
Selama ini mungkin kita merasa bahwa takaran rezeki manusia terbatas dan hanya segini. Namun Allah sudah menjanjikan bahwasanya orang yang beriman Allah berikan rezeki yang berlimpah. Allah janjikan rizki melimpah dan kekuasaan, dunia tercukupi kaya raya dan di akhirat juga bahagia mulia. Syaratnya tentu saja keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt. Sedangkan dalam ilmu magnet rezeki ada yang namanya Perisai Rezeki atau diartikan sebagai segala sesuatu yang menghalangi dari datangnya rezeki berlimpah. Sebab dosa-dosa pada diri manusia itulah yang akan menjadi perisai atau penghalang rezeki. Sehingga sebisa mungkin dosa-dosa sebagai penghalang rezeki tadi segera dimintakan ampun kepada Allah.
Sesuai dengan surat Nuh : 10 -13 Allah berfirman “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?. Dari surat Nuh inilah Allah menjanjikan diberikan hujan lebat dalam artian rezeki yang berlimpah ruah karena istighfar/ taubatnya hamba. Dari permohonan ampun kepada Allah inilah yang menjadi pembuka perisai rezeki yang selama ini menghalangi. Allah juga akan berikan kebun dan sungai serta harta dan anak-anak. Dalam konteks bisnis, anak cabang dan perusahaan yang semakin berkembang dan bertambah banyak. Hal ini sangat mungkin bagi Allah dan sangat mudah karena kebesaran Allah yang memiliki semesta.
Yakinlah bahwa kita masing-masing bisa berpotensi mendapatkan rezeki sebanyak 5 Milyar per bulan. Tentu saja ini sangat mungkin bagi Allah sebagai satu-satunya penguasa langit dan bumi. Lantas menjemput rezeki semudah tersenyum ini bagaimana konteksnya? Mulai sekarang segera lepas perisai rezeki satu-satu agar terlepas dosa-dosa yang selama ini membelenggu. Lapisan dosa yang ada ini tadi tentunya berlapis-lapis sebab berkumpulnya dosa-dosa kita. Sehingga ketika semua perisai ini sudah terlepas, rezeki yang datang bisa bertubi-tubi sampai kita tak kuasa dan harus menolaknya. Sangat mungkin bagi Allah untuk memberikan rezeki dan kemudahanNya.
Allah menitipkan rezeki kita melewati mahlukNya, sebagaimana Allah titipkan rezeki Jerapah melalui pohon yang ada di pucuk daun. Seperti juga rezeki ikan-ikan ada pada terumbu karang. Sedangkan manusia, rezeki dititipkan melewati jalur tangan orang lain yang juga kemudian orang lain tersebut bisa kita sebut sebagai terumbu karang. Allah titip rezeki kita pada kebahagiaan dan kemuliaan orang lain, sehingga kita harus menjaga dan merawat terumbu karang dengan baik. Sebisa mungkin jangan sampai menyakiti dan melukai perasaan orang lain, yang mana itu sama artinya dengan merusak terumbu karang. Khususnya orang tua, sebisa mungkin jangan sampai dibuat sedih dan terluka hatinya sebab rezeki kita ada dalam kemuliaan dan kebahagiaan orang tua.
Itulah konsep menjemput rezeki semudah tersenyum, yakni bagaimana kemudian kita berhasil melepas perisai-perisai rezeki. Melepas dosa-dosa yang selama ini ada dan menempel dengan kita. Setelahnya Allah berikan kemudahan dan potensi rezeki yang besar. Setelah itu perhatikan terumbu karang, atau orang-orang sekitar kita yang selama ini tersakiti oleh diri kita. Sebab kesedihan dan terdzaliminya orang lain ini menjadi penyebab terhalangnya rezeki. Sebab mereka inilah yang sering disebut dengan istilah merawat terumbu karang. Sungguh dengan memuliakan mereka semua InsyaAllah membuat Allah ridha sehingga Allah rahmati dan mudahkan semua urusan. Jangan sampai mulut kita keluar kata-kata yang mudah menyinggung perasaan orang lain. Segera fahami dan install bahwa rezeki kita berada ada di setiap senyum orang lain. Itu adalah rumusan mendapatkan rezeki semudah tersenyum karena kemuliaan dan senyum orang lain itulah sebagai pembuka rezeki besar kita.
Ketika kita sedang menyakiti perasaan orang lain, maka potensi rezeki kita menjadi hilang bahkan terhalang. Meskipun yang kita temui adalah orang yang terkesan jauh dari Allah dan cara kita memuliakannya dengan hati melalui doa-doa kita. Hati-hati juga dengan apa yang ada di dalam batin kita meskipun tidak kita sampaikan secara verbal. Jangan sampai pikiran dan kata-kata terbiasa mengucapkan kata-kata yang buruk bahkan sampai melaknat orang lain. Selalu doakan dengan hal-hal baik setiap menemui apapun dan dimanapun, bisa jadi nikmat orang lain tersebut suatu saat akan pindah dan kita alami. Ketika orang tua atau pasangan tidak nyaman dan tersinggung dengan diri kita bisa itu yang membuat kita mengalami masalah keuangan. Hutang yang tak kunjung usai, perlu diurai dan ditanyakan apakah istri atau orang tua di rumah bahagia dengan adanya dirimu.
Sederhana saja mencari rezeki itu, selama ini kita menjemput projek besar dimana-mana namun tak kunjung ada hasil. Sebabnya adalah kita seringkali menyakiti perasaan orang lain dengan kata-kata kita. Justru yang kita lakukan adalah mengebom terumbu karang kita dengan hal-hal buruk dari lisan dan perbuatan diri kita kepada mereka. Orang yang senantiasa membahagiakan orang lain akan Allah mudahkan rezekinya dan bahagiakan hidupnya. Sudah berapa banyak orang yang kita bahagiakan selama ini? Mari kita berlomba-lomba untuk bisa membahagiakan orang lain. Pikirkan bagaimana mereka bisa bahagia dengan sapaan, senyuman dan semua hal dari kita. Kita tidak tahu doa nya orang lain kepada diri kita ketika kita sedang mendzaliminya, meskipun secara tidak sengaja. Contohnya ketika sedang lewat sebuah jalan dengan genangan air jangan sampai kita ngebut dan mengotori orang dengan cipratan air sebab kita lewat dengan kendaraan kita.
Leave a Reply