Seseorang yang hendak menjalani sebuah pernikahan pastinya membutuhkan persiapan matang. Aku waktu mau menikah dulu, di bulan Maret 2018 setidaknya butuh empat bulan persiapan untuk menikah. Jelas, yang gak bisa dipungkiri adalah persiapan finansial sebagai modal penyelenggaraan resepsi nikah. Aku dikhitbah waktu itu, sekitar bulan november awal di tahun 2017 setelah taarufku di bulan september. Tetapi, untuk menikah kita pilih di empat bulan setelah proses lamaran. Pertimbangan budget sih sebenarnya waktu itu yang menjadi acuan mengapa acara walimah diadakan empat bulan setelahnya. Ya, masih wajarlah empat bulan setelah proses khitbah dan enam bulan setelah taarufku.
Aku dari dulu berusaha untuk mandiri, termasuk dalam penyelenggaraan pesta pernikahanku kali ini. Sehingga dengan diundurnya waktu, harapannya aku bisa menabung dan menambah anggaran walimahanku. Lumayanlah, walau aku tidak memiliki banyak tabungan di awal, tetapi jeda waktu empat bulan cukup signifikan menambah angka tabungan. Bisnis travel yang telah kugeluti sejak tahun 2014 nyatanya lumayan menambah angka tabungan. Aku setidaknya menggunakan anggaran yang tidak besar dalam pernikahanku ini. Sekitar lima puluh jutaan saja dan memang semua aku konsep sendiri.
Berbekal pengalaman di dunia travel yang kujalani, tentu aku sudah terbiasa menghitung dan merencanakan wisata. Sama dong ya pastinya dengan dunia wedding planner atau perencana pernikahan. Aku cuman butuh untuk merencakan berbagai pos anggaran, mengubungi para vendor dan memesana kebutuhan pernikahan. Karena demi mendukung semangat mandiri, akupun menggunakan semua vendor kenalan punya temenku. Lumayanlah kalo bukan rekan terdekatnya yang bantu promosikan vendornya ya sapa lagi.
Alhasil dari berburu dan juga merencanakan penghitungan anggaran nikah, aku jadi sangat capek dan terkuras energi. Jadi akhirnya tumbang juga di 2 hari sebelum hari nikahanku. Wah, beneran gak enak banget rasanya. Tapi ini terjadi bisa karena capek pikiran atau aku yang overthinking aja sih ya. Maklum, namanya belum pernah menikah dan ini baru pertama kalinya ya pastinya bingung dan canggung hihihi. Akhirnya aku kudu istirahat dan juga standby di rumah padahal masih ada beberapa undangan yang belum kubagikan.
Sepertinya setelah kucari info ke beberapa teman, juga ada dari mereka yang mengalami hal serupa denganku. Yakni tumbang dan juga tepar sebelum hari H pernikahan tiba dan ga enak badan sebelum pernikahan. Anehnya ibuku dan adiku juga sama, pasalnya efek terlalu lelah beberes rumah yang berlebihan. Ya, begitulah ada kalanya ketika tubuh dan pikiran dikuras terlalu kencang, jadi gak seimbang. Sehingga sakit fisik yang datang akhirnya sebelum hari pernikahanku tiba. Tapi kupikir nih ya, mending sakit sekarang ini H – 2 nikah dibanding sakit saat hari H pernikahanku.
So, buat kalian yang ingin menjadi superhero prepare rencana nikah dengan konsep sendiri. Sekaligus mengurus vendor sendiri, jangan lewatkan ya istirahat yang cukup, trus juga makan asupan yang bergizi dan bernutrisi. Selain itu juga jaga pikiran tetap stay cool dan jika bisa cari temen untuk mendampingi. Karna adanya temen buat dampingin di momen menuju pernikahan akan sangat berarti.
Leave a Reply