Materi garis kebenaran ini termasuk membongkar perisai rezeki yang sudah pernah dibahas dalam rumusan magnet rezeki. Apa yang terjadi dalam kehidupan kita ini sebenarnya adalah cermin diri atau pantulan dari apa yang terjadi dalam diri kita. Sehingga untuk mengubah keadaan, maka kita sebaiknya mengubah diri kita sendiri. Termasuk agar rezeki besar dan berlimpah akan datang ke kita caranya adalah dengan menghilangkan perisai rezeki ini. Salah satunya adalah akan kita bahas dalam tema garis kebenaran.
Magnet rezeki bercerita dengan tema garis kebenaran ala ustadz Nasrullah. Analogi yang disampaikan adalah peristiwa seseorang bisa melakukan hal di luar batasan karena dia merasa orang lain melanggar garis kebenarannya. Begitu juga diri kita dan semua orang cenderung memiliki garis kebenarannya masing-masing. Padahal garis kebenaran sebenarnya relatif, dan merasa diri ini merasa punya garis kebenaran yang hakiki. Sehingga ketika kita merasa ada orang lain yang melanggar garis kebenaran kita, kemudian kita menyalahkan atau mengkambinghitamkan orang lain. Didikan orang tua semacam ini yang sering menyalahkan benda lain ketika kita jatuh sebenarnya pola ini yang merusak. Sedari kecil dibiasakan untuk tidak bertanggungjawab terhadap diri dan selalu merasa benar sendiri.
Dampaknya adalah bisa jadi seluruh masalah yang ada dalam kehidupan kita bisa jadi adalah hasil dari garis kebenaran diri yang tertancap. Bisa jadi juga seluruh masalah yang datang tadi adalah karena kita memasang garis kebenaran. Sehingga hal ini yang akhirnya menghalani datangnya potensi rezeki besar yang datang. Ketika kemudian kita memohon kepada Allah untuk menghilangkan garis kebenaran kita, maka Allah akan mendatangkan rezeki yang tiba-tiba dan rezeki besar muncul kemudian. Sebaiknya kita memiliki prinsip baru yakni saya salah dan kamu benar. Prinsip inilah yang mengubah dari prinsip sebelumnya dimana saya benar kamu salah.
Apabila kemudian terjadi sesuatu yang kutang mengenakkan sebaiknya kita berfikir “ apa yaa salahnya saya”. Sehingga yang terjadi adalah introspeksi diri dan pemahaman diri. Hal yang terjadi adalah dialog terhadap diri sendiri dan bukan lagi dialog kepada orang lain. Jika hal ini terjadi, kita akan belajar dari setiap peristiwa dan mendapatkan rezeki berupa pemahaman. Pemahaman itu sendiri adalah rezeki, kemudian berbuntut pada kedamaian, keharmonisan dan lainnya. Hal lainnya juga tidak terjadi hal buruk, marah dan percekcokan. Seluruh masalah muncul karena kita punya prinsip yang tidak tepat tadi. Prinsip saya salah dan kamu benar ini akan menyelamatkan diri kita.
Inspirasi ilmu magnet rezeki tentang garis kebenaran ini didapatkan dari manusia terbaik yakni Rasulullah. Yakni yang senantiasa mengucapkan istighfar yang diartikan saya salah, saya salah. Beliau mengucapkan ini 100x bahkan lebih dalam sehari. Beliau adalah pemilik akhlak mulia dan seluruh kata-katanya adalah wahyu. Referensi ini banyak kita dapatkan dalam kisah rasulullah salah satunya adalah beliau diam ketika dilempar kotoran. Beliau berfikir apa salah saya, apakah saya berdakwah kurang lembut atau menyinggung orang lain. Meskipun hari berikutnya beliau dilempari kotoran manusia lagi sampai hari keempat beliau tidak menemukannya. Hingga Rasulullah mendatangi seseorang itu karena sakit dan menyembuhkannya, sehingga orang tersebut akhirnya masuk islam. Hal ini tentu karena kebaikan akhlak Rasulullah yang mulia dan lembut sehingga menggerakkan orang yang buruk hatinya menjadi tertarik dengan islam.
Inilah sebuah prinsip yang mulai harus ditumbuhkan untuk tidak lagi menyalahkan pihak lain dan lingkungan atau di luar diri. Sebaiknya bisa evaluasi diri dan menyalahkan diri apa yang sebenarnya terjadi mengapa bisa demikian. Jika manusia paling mulia ini saja mengucapkan istighfar atau mengaku saya salah selama 100x sehari, bagaimana kita? Pengucapan istigfar menjadi benar ini dengan pengakuan saya salah maka pengucapannya menjadi benar sebab dengan pengakuan diri. Apapun yang terjadi di luaran adalah bentuk Allah ingin memberitahukan ke diri kita sesuatu. Termasuk hal-hal yang buruk bisa jadi adalah bentuk sapaan dan nasehat Allah dalam bentuk lain.
Akhirnya dengan prinsip saya salah ini kita sebenarnya sedang menarik ilmu, menarik pemahaman dan menarik rezeki. Meskipun sesuatu yang sedang terjadi berupa kita dijambret di jalanan. Apa yang terjadi ini semua adalah kehendak Allah termasuk dalam hal diambil rezeki atau uang kita secara paksa. Dalam hal ini, kita dapat sekali Aha moment dan menyerap energi positif alih-alih kita merusak terumbu karang, membuat perisai rezeki dan cermin rezeki. Pakai di keluarga prinsip ini, termasuk ketika sedang berselisih dengan pasangan di rumah. Kira-kira apa yang akan terjadi ketika kita mengatakan masing-masing saya salah dan kamu benar. Bisa jadi tidak akan ada perselisihan berikutnya dan rumah kembali damai.
Hampir semua masalah keluarga terjadi karena masing-masing menganggap dirinya benar dan lawan kita salah. Termasuk juga ketika dilakukan dan diterapkan kepada anak-anak dalam ilmu parenting. Akan menjadi sangat efektif dan mampu mendampingi pertumbuhan anak dengan optimal. Jika terjadi sesuatu yang salah dengan anak, bisa jadi orangtua akan instropeksi diri dan mencari kesalahan diri. Orangtua yang faham ketika mendapatkan masalah pada anaknya akan menganggap bahwa suatu ujian adalah semacam bungkus permen. Sehingga akan ada kebaikan dan kemanisan di dalam setiap ujian. Tidak lupa melibatkan Allah dengan Alquran melalui ilmu Garpu Tala ala magnet rezeki.
Kaitan dengan ilmu Quantum dengan ilmu garis kebenaran ini ada. Jika kita terus berlatih seperti ini maka orang di sekitar kita juga akan terus merasa hal yang sama. Sehingga keharmonisan bisa terwujud karena selaras sebab adanya realita quantum bahwa setiap orang itu terhubung satu sama lainnya. Bismillah selamat menjalani prinsip garis kebenaran untuk kebaikan dan rezeki yang besar berpotensi datang ke kita. Bisa dipraktikkan di rumah, di dunia kerja maupun di tempat lain dalam organisasi.
Leave a Reply