A REASON WHY I BECAME AN ENTREPRENEUR –
Aku adalah dulunya termasuk sangat rajin dan getol ikut organisasi. Dari sanalah aku ketemu dengan idealisme-idealisme tentang kehidupan. Tentang peran-peran sebagai wanita setelah menikah ketika jadi ibu dan istri terutama. Aku banyak diajarin sama seniorku untuk benar-benar berbekal sebelum memutuskan untuk menikah.
Mereka juga banyak memberi masukan tentang menyehatkan finansial kita dalam rumah tangga. Berhubung juga ternyata aku adalah orang dengan tipe kepribadian Sensing Extrovert yang panggilan jiwanya adalah pebisnis. Jadi, pas banget lah semacam gayung bersambut dan klop antara konsep dan panggilan jiwa.
Pantesan aja aku ketika bekerja di luar rasanya gak betah untuk berlama-lama. Rasanya ingin segera keluar dan mandiri dengan usahanya sendiri. Tapi waktu itu aku benar-benar memulainya dari nol dan aku bekerja sebagai pengajar sekaligus mahasiswa di saat bersamaan.
Aku mengajar di SMK pariwisata yang ada di Jogja bagian selatan. Sembari aku masih menjalankan tugasku sebagai mahasiswa. Keren juga sih menurutku, semester 3 aku udah diminta untuk membagi ilmu dan mengajari anak-anak. Pasti melelahkan dan herannya aku tidak ada rasa lelahnya sedikitpun ketika menjalani semuanya.
Seiring berjalannya waktu aku mulai mencoba peruntungan dengan membuka bisnis. Mulai dari usaha jualan batik bareng temen, hingga kulineran dan usaha apa lagi ya. Intinya banyak kali mencoba dan membuahkan pengalaman yang bikin jadi lebih tertempa.
Finally bisa ketemu bisnis travel karena secara sengaja ga sengaja pernah diminta untuk membuat paket trip komunitas. Akhirnya keterusan dan bisa jadi lahan bisnis yang menguntungkan ketika diteruskan.
AWAL KARIRKU BEKERJA SEBAGAI GURU DI SMK
Tapi bekerja sebagai guru honorer selama 3,5 tahun lantas tidak membuatku ingin bertahan menuju ke PNS. Ya, orangtuaku menginginkanku untuk menjadi PNS dan aku sudah mencobanya sekitar 4 kali daftar CPNS. Jangan ditanya hasilnya ya haa, aku ga pernah lolos di test CPNS yang kuikuti dulu itu.
Alhasil, ada suatu fase ketika kesadaranku akan sebuah bisnis itu muncul dan berlanjut dengan sebuah coba-coba. Mulai dari bisnis A sampe B , C, D, E aku pernah mencobanya. Dan aku berapa kali harus bangkit dan jatuh lagi sehingga kemudian ketemu bisnisku yang sekarang di dunia travel.
DI travel yang kukelola Jogjakartour.com ini aku berkolaborasi dengan adikku satu-satunya yang cowok. Ya, secara stifin dia tipenya adalah Intuiting Ekstrovert yang punya kapasitas kreatif sebagai seorang designer. Dia juga ahli dalam konsep sehingga dia ada dibalik konsep travel yang kukelola saat ini.
Kemudian aku tipikal Sensing Ekstrovet yang memang cocok sebagai garda depan. Alias yang siap maju untuk bertempur di depan. Sehingga jadilah kolaborasi yang apik dan kuat. Selanjutnya ya berjalan lah hingga sekarang setidaknya aku sudah ketemu dengan karpet merahku sekarang. Sebuah bisnis yang mengantarku lebih baik dan mendapatkan kepuasaan dari sisi passionku. Pas bangetlah sesuai dengan kepribadianku di tipe kepribadian Sensing Ala stifin.
BISNIS ADALAH PANGGILAN JIWAKU TERNYATA
Oke, karena panggilan jiwaku adalah berbisnis maka aku sengaja membuat kantor yang ada di rumah. Sehingga bisa menyatu dengan aktifitas keseharian dan memudahkanku untuk melaksanakan tugas domestikku. Alhamdulillah banget cita-cita itu terlaksana dan terwujud dengan sangat memuaskan.
Aku saat ini hingga sudah menikah masih bisa mengontrol pekerjaan dari rumah. Dan alasan lainnya kenapa aku lebih memilih untuk bikin bisnis sendiri adalah karena untuk pemberdayaan. Ya, visi sosial yang kudapat ruhnya dari organisasi dan komunitas yang kuikuti masih tertanam dengan kuat.
Aku, dulu dan sekarang adalah orang yang masih sama masih berproses untuk bisa memberikan manfaat. Aku ingin banget ide dan bisnisku ini bisa mengkaryakan orang lain dan itu cita-citaku. Dulu aku ada di yayasan non profit yang khusus mengembangkan potensi pelajar khususnya anak SMK. Dari sana aku ketemu banyak murid SMK yang sempat jadi adik mentoring group dibawah asuhanku.
Hampir semua masalah yang didapati adalah kesulitan dari faktor ekonomi. Mereka ada dan berasal dari keluarga menengah ke bawah. Jadi, aku waktu itu bertekad untuk berdaya dan memberdayakan mereka suatu saat. Alhamdulillah saat ini, impian tersebut sudah terwujud. Yakni seluruh staffku di kantor berasal dari anak lulusan SMK yang melanjutkan kuliah dan bekerja bersamaku.
SKETSA LEMBAGA NGO YANG MENGINSPIRASIKU
Kemudian di komunitas atau yayasan sosial yang aku bergabung itu, namanya dulu adalah SKETSA Jogja. Aku merasakan betapa tidak mudahnya mendapatkan dana sosial untuk kegiatan. Aku berfikir kalo para alumni bisa memiliki kapasitas finasial yang baik, mereka bisa menopang dari segi pendanaan.
Nah itulah bisnisku ini memang dilatarbelakangi oleh pengalamanku selama jadi pengurus komunitas pemberdayaan. Emang kebanyakan bisnis yang akan langgeng adalah yang didasari dari visi dan misi yang kuat. Dan itu tidak hanya tentang diri sendiri tetapi untuk kebanyakan orang dan kemasyarakatan.
Alhamdulillah sih hingga saat ini dari semua staff yang ada di kantor semuanya adalah dari lulusan SMK. Ada adik kelas jurusan pariwisata yang dari dulu kukenal. Ada muridku di tempatku mengajar dulu. Ada juga anak rohis dibawah bimbingan adik binaanku yang dulu kukelola. Ada rekannya temenku juga yang bergabung menjadi team terbaik di kantorku. Wah senang rasanya jika mimpi yang dulu dicitakan bisa mewujud secara nyata dan sempurna.
Hingga saat ini karena ada staffku yang bergerak dan berkomunitas sama denganku, dia jadi penghubung juga idealismeku yang dulu. Yakni dia senantiasa membawa proposal kegiatan pelajar persis seperti yang kulakukan dulu. Dan alhamdulillah aku bisa jadi bagian yang mensupport kegiatan itu dengan bantu pendanaan. Setidaknya energi itulah yang dulu menyampaikanku pada idealismeku ini.
Paling gak aku adalah orang yang menginginkan mimpi itu dan sekarang merealisasikan apa yang dulu aku citakan. Itulah alasanku membangun bisnis mandiri dan memakai konsep Home Office. Yakni menyatukan kantor dan rumah dalam satu lokasi. Agar peran yang kuusung bisa kujalankan dengan maksimal.
KEBAHAGIAAN TERSENDIRI KETIKA MEMILIKI BISNIS MANDIRI
Flexibilitas adalah hal yang sangat didapatkan ketika kita memilih bisnis mandiri. Meskipun begitu aku juga tetep menjalankan peranku sebagai bisnis owner sebagaimana mestinya. Berkantor di rumah ya tetep harus profesional dan memisahkan urusan personal dengan pekerjaan.
Lebih dari itu, menjadi seorang bisniswomen adalah kebahagiaan. Karena kita bisa menjadi inspirasi setidaknya untuk orang terdekat. Bisa lebih berdaya dan juga bebas menentukan aktifitas tanpa terikat dengan banyak hal.
Tapi yang lebih bikin bahagia dari itu semua adalah ketika bisa kontribusi. Yakni kebahagiaan kita bersumber dari orang lain. Yakni ketika bisa membuat keluarga atau yang kita cintai bahagia. Bisa jadi karena kerja keras dan usaha yang telah kita lampaui sebelumnya.
Leave a Reply