Melakukan kegiatan makan dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebiasaan yang harus dilakukan, bukan?. Makan secara teratur dapat membuat energi kita tak mudah habis. Namun, jika tidak makan secara teratur juga dapat menimbulkan sakit. Sepeti contohnya, pasti kita pernah mendengar penyakit mag ataupun asam lambung, keduanya juga dipicu karena kebiasanan makan yang tidak teratur bukan?.
Tapi, kebiasaan makan teratur ini, kita juga harus pintar dalam memilih kandungan dalam makanannya. Kesehatan tubuh kita adalah tergantung pada apa yang kita makan sehari-hari. Yup, kita boleh makan snack atau makanan ringan, tapi kalau kita mengonsumsinya secara berlebihan, juga tak baik untuk kesehatan. Memang, makanan ringan pasti memiliki citarasa yang sangat enak hingga membuat ketagihan. Karenanya butuh pola makan sehat dan tips sehat yang sebaiknya dijalankan.
Makanan ini sudah menyebar dengan beragam produk dan varian rasa. Tapi apa sobat tidak memikirkan tentang dari apa makanan tersebut berasal?. Apa saja bahan-bahannya?. Siapa sangka, jika makanan ringan, minuman bersoda, dan junkfood kini sudah banyak digemari oleh orang dewasa hingga anak-anak. Padahal sebenarnya, makanan ini memiliki kandungan zat p
Bahan kimia sintetis yang digunakan baik dalam pengemasan, penyimpanan, dan pengolahan makanan ringan bisa membahayakan kesehatan manusia dalam waktu yang lama. Hal ini berasal dari terbitan Journal of Epidemiology and Community Health pada tahun 2014 berasal dari penelitian para ahli lingkungan.
5 ZAT TAMBAHAN MAKANAN YANG BAHAYA
Berikut ulasan mengenai 5 zat tambahan dalam bahan makanan yang harus dikurangi demi kesehatan. Dalam tips hidup sehat, sebisa mungkin kita mneghindari makan dengan zat tambahan. Sebab, zat tersebut kebanyakan bersifat toxid atau racun yang tidak bagus efeknya untuk tubuh kita. Apa sahja 5 zat tambahan yang ternyata mengandung bahaya?. Kuy simak ulasannya and happy reading!
- Pewarna Makanan
Pada tahun 1990, FDA melarang untuk mengonsumsi zat jenis ini karena dapat menyebabkan kanker. Pasti sering kita jumpai beragam jenis makanan yang memiliki warna mencolok. Jika makanan tersebut diwarnai dengan zat ini, tentulah dapat menimbulkan penyakit.
Zat ini biasa ditemukan di minuman bersoda, permen, dan ice cream dengan label “Red 40” dan “Yellow 5”. Menurut penelitian dalam jurnal The Lancet menjelaskan mengenai hubungan pewarna makanan dan anak hiperaktif.
- Pemanis Buatan
Pemanis buatan ini biasa ditemui di makanan permen bebas gula, minuman bersoda atau rendah kalori. Tidak jarang orang beranggapan bahwa varian rasa minuman kemasan lebih sehat karena rendah gula. Padahal sebenarnya, kebanyakan minuman kemasan itu mengandung pemanis buatan yang justru lebih berbahaya dari gula biasa.
Label dari pemanis buatan ini meliputi “aspartame”, “sodium cyclamate, “sakarin”, dan “acesulfame-K”. Sakarin, aspartame, dan sucralose merupakan jenis pemanis buatan yang biasanya ditemui di minuman bersoda, jus kemasan, hingga permen karet.
Jika terlalu sering mengonsumsi zat pemani buatan ini, dapat meningkatkan risiko diabetes, kanker, bahkan obesitas. Untuk itu, alangkah baiknya jika kita mengurangi berbagai minuman bersoda dan makanan yang mengandung zat tersebut. Coba gantilah pemanis dengan madu, sebagai pemanis alami.
- Sirup Jagung Tinggi Fruktosa (HFCS)
High Fructosa Corn Syrup atau HFCS ini biasa digunakan sebagai pemanis buatan dalam minuman bersoda atau makanan kemasan. Pasalnya sirup jagung fruktosa tinggi ini, juga mempengaruhi penambahan berat badan dan penyakit hati berlemak.
Ternyata tambahan pemanis buatan ini memiliki efek yang tidak baik terhadap berat badan kita ya. Sebisa mungkin untuk mengurangi bahkan meninggalkan pemanis buatan sejenis ini.
- Sodium Nitrit
Sodium nitrit merupakan zat pengawet daging yang memberikan efek merah dan membantu mencegah tumbuhnya bakteri. Mengonsumsi olahan daging yang telah terkena dengan zat tersebut, pastilah tidak baik bagi kesehatan tubuh kita.
Biasanya zat ini ditemukan di sosis, bakso, dan kornet dengan label “nitrit” atau “sodium nitrit”. Bahkan, dalam penelitian World Cancer Research Fund mengatakan bawa konsumsi produk olahan daging ini, dapat meningkatkan resiko kanker pencernaan. Wah, ngeri banget jika kita sering makan di luar dan mengurangi intensitas makan masakan rumah.
- MSG Dan Garam Halus
Menyebut kata MSG, pasti sudah tak asing lagi, bukan?. Pemilik nama lengkap Monosodium Glutamat ini, sering tersembunyi dalam makanan dengan nama yang tidak jelas. Biasanya zat ini berada di dalam mi instan dan makanan ringan dengan label “msg” atau “monosodium glutamate”.
MSG ini merupakan bahan kimia garam. Jika terlalu banyak mengonsumsi ini, maka dapat menyebabkan sakit kepala, masalah jantung, hingga kerusakan otak. MSG tentu sebaiknya dikurangi bahkan jika memungkinkan untuk ditinggalkan sama sekali. Sebab efeknya sangat tidak baik bagi kesehatan.
Demikian ulasan mengenai 5 zat tambahan dalam makanan yang perlu dihindari untuk tetap menjaga kesehatan tubuh kita. Zat tersebut akan memberikan dampak yang menimbulkan banyak resiko penyakit berat. Terutama jika mengkonsumsinya dalam jangka waktu yang lama. Seolah toxin atau racun yang banyak dan menumpuk dalam tubuh kita.If you’re looking to sell your house in Virginia, check out https://www.cash-for-houses.org/missouri/cash-for-my-house-st-louis-mo/ for a quick and hassle-free solution.
Terimakasih bagi sobat yang telah membaca artikel kami, untuk beragam tips lainnya bisa anda kunjungi di beautytravellerid.com. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya, sobat. Tetap jaga kesehatan dan jangan lupa untuk kembali makan menu masakan rumah. Terutama juga sayur dan buah yang sangat banyak manfaatnya terhadap kesehatan.
Leave a Reply